BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Jagung (zea
mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama
dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung
sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m
sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan
(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga
betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah
dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak
banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan
ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma
pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap
stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan
penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Menanam merupakan proses pertama dalam membudidyakan tanaman dan
penanaman merupakan usaha penempatan benih atau biji didalam tanah
padakedalaman tertentu atau menyebarkan benih diatas permukaan tanah atau
menanam tanah didalam tanah dan dalam penanaman benih dapat dilakukan dengan
menggunakan tangan saja, dengan bantuan alat-alat sederhana atau dengan bantuan
mesin-mesin pertanian
Dalam penanaman diperlukan alat bantu tanam. Untuk penanaman
konvesional sebagai alat bantu adalah tugal, dan tali jarak tanam, serta ajir.
Untuk alat tanam yang modern menggunakan mesin tanam. Namun telah ada alat
tanam yang semi mekanis yaitu berupa ”seed-drill”. Penanaman dengan alat
konvensional waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan efektif dilakukan
pada lahan-lahan yang sempit dan berteras.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya
adalah:
1.
Bagaimana
proses penanaman jagung yang baik?
2.
Jenis-jenis
alat tanam yang digunakan dalam budiday jagung..?
3.
Alat dan
mesin tanam jagung….?
4.
Bagaimana
cara pengopersian alat tanam jagung…?
5.
Keunggulan
dan kekurangan apa saja yang dimiliki oleh alat dan mesin tanam jagung..?
6.
Spesifikasi
alat dan mesin penanam biji jagung (grains sedeer)..?
7.
Bagian-bagiian
alat dan mesin grains sedeer..?
8.
Cara
perawatan alat dan mesin penanam jagung..?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu dengan informasi
yang didapatkan dari makalah ini maka pembaca diharapkan mampu mengetahui
proses penanaman jagung dengan baik, mengetahui jenis-jenis alat tanam yang
digunakan dalam budidaya jagung, alat dan mesin yang tepat unutk digunakan
dalam penannaman jagung, cara
pengoperasian, kekuarangan dan kelebihan alat, spesifikasi alat, bagian-bagian
alat, serta cara perawatan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Proses Penanaman Jagung
Penanaman merupakan usaha
penempatan benih atau biji didalam tanah padakedalaman tertentu atau
menyebarkan benih diatas permukaan tanah atau menanam tanah didalam tanah dan
dalam penanaman benih dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan
bantuan alat-alat sederhana atau dengan bantuan mesin-mesin pertanian
Dalam melakukan budidaya
tanaman jagung, keterampilan dan pengetahuan tentang Persiapan Budidaya
Tanaman Jagung. Untuk menanam tanaman jagung anda memerlukan pengetahuan dan
keterampilan, tentang:
1.
Persiapan benih
2.
Penentuan jarak tanam
3.
Pola Tanam
4.
Pola Hubungan tanaman
5.
Pemupukan
6.
.Alat tanam, dan
7.
Penanaman.
2.
Jenis-Jenis Alat Yang
Digunakan Dalam Budidaya Jagung
Dalam penanaman diperlukan alat bantu tanam. Untuk penanaman
konvesional sebagai alat bantu adalah tugal, dan tali jarak tanam, serta ajir.
Untuk alat tanam yang modern menggunakan mesin tanam. Namun telah ada alat
tanam yang semi mekanis yaitu berupa ”seed-drill”. Penanaman dengan alat
konvensional waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama dan efektif dilakukan
pada lahan-lahan yang sempit dan berteras.
3.
Alat Dan Mesin Tanam Biji-Bijan (Grains Sedeer)
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BB Mektan), Badan
Litbang Pertanian telah melakukan penelitian dan perekayasaan Alat Tanam
Biji-bijian (Grains Seeder). Penerapan alat ini diharapkan dapat
menanggulangi kelangkaan tenaga kerja yang ada di daerah, mengurangi kejerihan
kerja dan efisiensi waktu penanaman. Mesin penanam bijian mekanis model
GS-JP-FL/01, merupakan prototipe yang dirancang untuk menanam biji jagung atau
kedelai pada kondisi lahan terolah sedang.
Cara pengoperasiannya cukup mudah dan ringan, penarikan mesin
tanam ini dirancang ganda yaitu dengan roda dua (traktor tangan) atau traktor
roda empat. Namun demikian kondisi lahan
yang dapat ditanami dengan mesin tanam ini adalah lahan kering yang sudah
terolah dengan bajak singkal ditambah penggaruan, atau rotary sehingga lahan cukup rata dan remah. Fungsi
dari mesin ini antara lain menanam biji-bijian seperti jagung, kedelai, kacang
tanah, secara mekanis. Tidak hanya itu, mesin ini juga menggantikan
pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga manusia yang meliputi
penugalan/pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.
Gambar Pengopersian
Grains Sedeer
Benih
adalah bahan pertanaman berupa biji yang berasal dari biji yang
terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi atau pemilihan terlebih dahulu (Soedianto,1982).
terpilih. Sedangkan biji yang terpilih adalah biji yang telah mengalami seleksi atau pemilihan terlebih dahulu (Soedianto,1982).
Mutu
benih yang dapat mencapai hasil yang maksimal mencakup mutu
genetis, mutu fisik, mutu fisiologis. Sedangkan viabilitas benih dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan selama pembentukan benih. Kerusakan mekanik
akibat pengolahan, serangan mikroorganiisme, serta umur dan kemunduran benih
(Budiarti,1993).
genetis, mutu fisik, mutu fisiologis. Sedangkan viabilitas benih dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan selama pembentukan benih. Kerusakan mekanik
akibat pengolahan, serangan mikroorganiisme, serta umur dan kemunduran benih
(Budiarti,1993).
Beberapa
sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam
adalah sebagai berikut (Anonim, 2008) :
adalah sebagai berikut (Anonim, 2008) :
1.
Ukuran
2.
Bentuk
3.
Keseragaman Bentuk Dan Ukuran
4.
Jumlah Persatuan Volume
5.
Ketahanan Terhadap Tekanan Dan Gesekan
4.
Cara
Pengopersian Alat Tanam Jagung Grains Sedeer
Cara Pengoperasian
§ Persiapkan lahan sebelum penanaman dengan cara pengolahan tanah
dengan bajak singkal atau bajak piringan dilanjutkan perataan menggunakan garu
atau bajak rotari.
§ Gandengkan join adapter pada 3 titik gandeng traktor roda 4 atau
pada traktor roda
§ Pasanglah batang penggandeng ukuran 50 x 50 mm pada join adapter
kemudian tempatkan penanam bijian tipe
GS-JP-FL/01 satu persatu pada batang pemasangan tersebut.
§ Atur posisi kemiringan mesin tanam tersebut sedemikian rupa
sehingga posisi pembuka alur dan roda penggerak sejajar, untuk penggandengan
dengan traktor roda 4 dengan cara memanjangkan top link dan untuk penggandengan
traktor roda 2 dengan memutar join adapter.
Pembuka
alur tipe double disk membuat alur kemudian benih dijatuhkan dari atas yaitu
oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih tipe ini bentuknya
piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiamater sama
dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar lubang-lubangnya
terisi oleh bijian yang terdapat diatas piringan penakar benih dan terhubung
dengan hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang penyalur benih. Putaran
piringan penakar benih ditransmisikan dri roda penggerak yang ada dibagian
belakang.
Mesin penanam bijian mekanis model
GS-JP-FL/01, merupakan prototype yang dirancang untuk menanam biji jagung atau
kedele pada kondisi lahan terolah sedang.
Cara
pengoperasian cukup mudah dan ringan, penarikan mesin tanam ini dirancang ganda
yaitu dengan roda 2 (traktor tangan) atau traktor roda 4. Namun demikian
kondisi lahan yang dapat ditanami dengan mesin tanam ini adalah lahan kering
yang sudah terolah dengan bajak singkal + penggaruan, atau rotary sehingga
lahan cukup rata dan remah.
5.
Kelebihan
Dan Kekurangan Grains Sedeer
Fungsi Dan Keunggulan
-
Menanam
biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda
2 maupun traktor roda 4.
-
Menggantikan
pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi : penugalan
/pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.
-
Dapat
digandengkan dengan traktor roda 2 maupun traktor roda 4.
-
Selain itu Alat Tanam ini
menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja
pada lahan yang kurang bersih, Pengeluaran benih lebih seragam dalam jumlah
maupun jarak tanamnya (missing hill kurangt 5%).
Kekurangan
1.
Biaya awal
lebih mahal
2.
Biaya
perawatan lebih mahal
6.
Spesifikasi Alat
Spesifikasi teknis
o
Model :
GS – JP-FL/01
o
Penarik :
Traktor roda 2
o
Traktor
roda :
4 , 30 /40/ 50 HP
o
Bijian
yang sesuai :
Jagung dan Kedele
o
Kap.
Hopper :
5 kg per unit
o
Kecepatan
penanaman : 1,5-
2,0 km/jam
o
Jarak
tanam dalam alur :
30 – 40 cm
o
Jarak
tanam antara alur :
Dapat diatur ( 30 – 80) cm
o
Kedalaman
penanaman : 5 – 7 cm
o
Berat
( 1 unit penanam) :
20 kg.
o
Penakar
benih :
Tipe priringan datar menyudut
o
Pembuka
alur :
Piringan ganda
o
Penyesuaianr
kedalaman tanam : Sistem 4 batang
kait
o Dimensi
( 1 unit/ 1 baris) : 60/25/50 cm (p/l/t)
Dalam
alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Hopper
Hopper
merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi
sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah.
Hopper mempunyai peranan
penting dalam proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus
maka akan terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.
2. Seed Matering Device (SMD)
Seed
matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah
ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih
dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman
bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih.
Jenis-Jenis Seed Matering Device :
a. Horizontal Feed/Rotor matering devices
b. Vertical Feed/Rotor matering devices
3. Feed Tube
Feed
tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur
pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas pada lubang
tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan
benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.
Faktor
yang mempengaruhi kecepatan aliran benih :
a. Panjang saluran
b. Tingkat kekerasan alat
c. Pemantulan pada dinding alat
d. Hambatan pada dinding alat
4. Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)
Furrow
opener berfungsi sebgai pembuka alaur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih
(biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar
matahari serta binatang penganggu.
Faktor-faktor
penentu kedalam benih yang akan ditanam :
a. Jenis tanaman
b. Kelengasan tanah
c. Temperature tanah
Macam
–macam Furrow Opener :
a. Runner digunakan pada tanah gembur, halus dan rata.
b. Hoe digunakan pada tanah keras berbatu, dan banyak akar.
c. Disk digunakan jika penanaman dilakukan pada lahan yang luas,
dimana sangat dibutuhkan kecepatan tinggi dalam proses penanaman.
5. Covering Device(alat penutup alur)
Corvering
device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas
(tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa menyebabkabkan benih
tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh (Rahmat Ariza,2010).
7.
Bagian-bagian alat
8.
Cara
Perwatan Alat Dan Mesin Penanam Grains Sedeer
a. Jika
tidak dipakai
Mesin jika tidak
digunakan mesin disimpan pada tampat yang bersih agar tidak tarjadi pengkaratan
.
b. Jika
telah dipakai
Mesin jika telah
dipakai dibersihkan dengan air bersih hingga bersih lalu dikeringkan kemudian
disimpan pada tempat yang bersih.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian tentang pembahasan,dapat diambil beberapa kesimpulan :
·
Alat dan mesin tanam grains sedeer merupakan
alat semi mekanis yang sanagt cocok digunakan dalam penanaman biji-bijian
seperti jagung dan kedelai.
·
Alat dan mesin tanam grains sedeer merupakan
alat yang digunakan sebagai alat penanam biji-bijian yang ada pada lahan
kering.
·
Besarnya pembukaan pada sed matering device
(SMD) mempengaruhi jumlah beni yang keluar. Semakin besar pembukaan SMD semakin
banyak benih yang dikeluarkan.
·
Semakin besar pembukaan SMD semakin tinggi
kecepatan kerja mesin penananm dan semakin besar kebutuhan benih yang
dibutuhkan per hektar areal luasnya.
·
Fungsi alat tanam grais sedeer yaitu:
a.
Membuka alur benih dengan kedalaman yang tepat.
b.
Menakar pengeluaran benih sesuai yang
diinginkan.
c.
Menempatkan benih dalam alur dengan suatu pola
yang sesuai.
d.
Menutupi benih serta memadatkan tanah di sekitar
benih dengan tingkat kepadatan tertentu dengan jenis tanamannya.
B. SARAN
Mata kuliah alat dan mesin pertanian merupakan salah satu mata
kuliah yang membahas tentang alat dan mesin pertanian baik alat panen maupun
alat an mesin pascapanen. Sebagai saran dari penulis, kami sebagai mahasiswa
mengharapkan agar mata kuliah ini lebih banyak ditekankan pada praktikum kerja
bukan hanya teori belaka. Selain itu kami berharap agar sekiranya kita secepat
mungkin melakukan kegiatan PI (Praktek Industri) di salah satu industry mesin
pertanian di wilayah Makassar dan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad shodik,2010. Pengenalan Dasar Alat Dan Mesin Penanam. (http://materikuliahq.blogspot.com/2010/02/pengenalan-dasar-alat-dan-mesin-penanam.html)[Jumat, 12 maret].
Irwanto, A.K., 1983, Alat dan
Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor; Bogor.
Purwadi, T., 1999, Mesin dan
Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada;
Jogjakarta.
Sukirno. 1999, Mekanisasi
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian .Universitas
Gadjah Mada ;Jogjakarta.
Tasliman,1996. Peralatan
Tanam. Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas
Jember ; Jember.
Rahmat ariza, 2010. Grains
Sedeer. http://rahmatap.blogspot.com/2010/07/sekilas-tentang-mesin-penanam-seeder.html
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar